MASALAH PENDUDUK & WARGA NEGARA










  

Nama    : Nissaa Arifiani
Kelas     : 1KA20
NPM      : 15116453



Masalah Penduduk & Warga Negara


kependudukan 

Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar yang menempati   suatu wilayah negara tertentu. Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan datang yaitu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antarpulau dan wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan (banyaknya penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi.
   
 Contoh masalah kependudukan :
-       Jumlah Pendudukan Tidak Merata : jumlah penduduk yang banyak
    sehingga akan menyebabkan pemerintah dalam melakukan
    survei akan menjadi kesulitan. Data jumlah penduduk selalu
    tidak sesuai dengan jumlah yang ada, karena memang sulit
    mendata jumlah penduduk, karena itu setiap 5 tahun sekali
    melakukan Sensus.
-       Rendahnya Harapan Hidup : karena sulitnya untuk mencari pekerjaan ,
                sehingga akan mempersulit untuk memenuhi kebutuhan
                hidup. Kemiskinan semakin meningkat, Rendahnya angka
                harapan hidup dan menjadikan semakin sulit dan harus
                mendata kembali jumlah penduduk yang terbaru untuk di
                tampilkan kepada masyarakat lainnya.
-       Tingginya Angka Kematian Bayi : Kematian bayi yang meningkat bisa
    disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena orang tua yang
    tidak sanggup untuk ememnuhi kebutuhan si bayi, bisa juga
    karena tingginya angka penyakit terhadap bayi.  

   Masalah Individual , Keluarga , dan Masyarakat

Individual
           individual dalam bahasa latin individu yang berasal dari kata individum, yang artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan diveded. Yang artinya tidak berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi atau kesatuan

         Keluarga
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat dengan adanya hubungan perkawinan atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak biasanya disebut dengan keluar inti . keluarga ini memiliki fungsi dimana individu-individu itu pada dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya, serta keamanan dalam hidupnya.

Masyarakat
           Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Umumnya, masyarakat adalah kumpulan dari penduduk yang menjalani kehidupan sosial di suatu wilayah.
Contoh masalah :Beberapa faktor terjadinya masalah yaitu agama, tata krama  Pelindungan, keharmonisan, sosialisasi dan pendidikan.

-       Agama        : sikap masyarakat atau sekelompok beberapa manusia  
                      terhadap kekuasaan dan kekuatan mutlak yang diyakini
                      untuk berperan menentukan kepentingan nasib sekelompok
                      mansuia itu sendiri. Pada zaman ini banyak manusia yang
                      mudah dipengaruhi disebabkan perbedaan agama
-       Tata Krama : Tata krama atau sopan santun aturan yang berlaku dalam
    kehidupan atau pergaulan di masyarakat, yang sudah turun
    temurun. Di sini orang tua punya peranan yang penting,
    karena tuntunan atau panutan dari anak-anaknya. Saat ini
    orang tua sering menemui hambatan, adanya pandangan
    dari generasi muda, bahwa nasehat orang tua sudah tidak
    sesuai lagi dengan keadaan masa sekarang. Anggapan
    anggapa seperti itu sungguh memprihatinkan, karena
    mudah terjerumus hal-hal buruk.    

       Masalah hubungan warga negara & negara masalah pelapisan sosial

            Pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara                   hidup dalam kesadaran tertentu. Pelapisan sosial merupakan gejala yang                       bersifat keseluruhan. Di dalam masyarakat manapun, pelapisan sosial selalu                   ada.           
            Contoh masalah hubungan warga negara & negara :

Kasus Syiah di Sampang Madura, Negara mengabaikan HAM. Kekerasan yang berulang di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, menunjukkan negara gagal melindungi warganya sendiri. Akibanya pemahaman tidak utuh, agama mudah dimanupulasi untuk berbagai kepentingan. Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Monferensi Waligereja Indonesia Benny Susetyo Pr menilai, kekerasan berlatar agama yang terus berulang terjadi akibat agamat tidak dipahami secara utuh dalam konteks sosial politik dan budaya zaman. Agama sering dikaitkan dengan kebenaran belaka. Akibatnya, agama mudah dimanipulasi kepentingan olitik jangan pendek. Apa yang terjadi di Sampang Madura terhadam kaum Syiah adalah bukti bahwa negara kembali mengabaikan prinsip HAM. Hal ini terlihat ketika ada yang menjadi korban yang meninggal dunia, luka-luka serta rumah warga dibakar oleh sekelompok masyarakat. Hanya karena faktor satu kelompok masyarakat tidak berkeyakinan

yang sama.

                       Contoh masalah pelapisan sosial :
Kasus Ade Irma misalnya, setelah2 tahun memperjuangkan haknya   mendapatkan pelayanan kesehatan, oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo baru bisa menerimanya. Walupun keberhasilannya itu,  harus     dibayar mahal dengan nyawanya yang ridak tertolong. Ad

 


       Masalah masyarakat perkotaan & masyarakat pedesaan
                  Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian      masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat perdesaan. Perhatikan masyarakat perkotaan tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat perkotaan sudah memandang kubutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa adanya. Hai ini disebabkan karena pengaruh pandangan warga kota sekitarnya. Misalnya dalam hal menghidang makanan, yang diutamakan adalah bahwa makanan yang dihidangkan tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Demikian pula masalah pakaian masyarakat kota memandang pakaian pun sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yang dipakai merupakan perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai. Di Kota besar terdapat banyak pekerjaan-pekerjaan yang menuntut keahlian khusus, misalnya : Arsitektur, Insinyur mesin, sarjalan politik, pemegang buku dsb. Tetapi ada juga pekerjaan-pekerjaan yang menekankan kemampuan tenaga kasar saja.seperti: kuli bangunan dan tukang becak. Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota seseorang memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Dari uraian tersebut maka terdapat ciri-ciri masyarakat perkotaan sebagai berikut :

-       Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan kehidupan keagamaan di desa.
-       Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain(individu).
-    Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas yang nyata.
-       Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
-   Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
-       Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
-       Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

Masyarakat Pedesaan
Masyarakat perdesaan merupakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat perdesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat hakekatnya. Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di perdesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Tetapi sebenarnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu, diistilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Dari uraian tersebut maka terdapat ciri-ciri masyarakat pedesaan sebagai berikut :

-      Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
-      Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
-     Dalam pekerjaan pun agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, dan kekayaan alam.
-      Didalam masyarakat pedesaan di antar warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
-      Sistem kehidupannya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.   
-      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
-    Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya.


Masalah pertentangan sosial & Integrasi


Pertentangan sosial     
            Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain:

-       Rasa iri antara satu sama lain.
-    Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain.
-  Adanya adu domba diantaranya masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintah.

Contoh masalah pertentangan sosial
Masalah pertentangan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademi baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini terjadi akibat asanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan antara satu sama lain. Namun ada juga yang teerjadi akibat masalah pribadi seseorang. Biasana seseorang tersinggung atau perkataan atau berbuatan orang lain meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya dengan cara kekerasan salah satunya tawuran. Konflik (pertentangan) Diartikan sebagai suatu proses sosial anatar dua orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain. Berikut adalah faktor-faktor terjadinya konflik :

-       Perbedaan individu.
-       Perbedaan latar belakang kebudayaan.
-       Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. 
-       Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak.
          
Integrasi
            Integrasi merupakan suatu keadaan dimana kwlompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap  komformitas terhadap kebudayaan maypritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Ada 2 faktor yang mendukung terjadinya integrasi :

-       Faktor Internal : kesadaran diri sebagai mahluk sosial, tuntutan kebutuhan , jiwa dan semangat gotong royong.
-    Faktor Eksteernal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan budaya, terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, misi dan tujuan, sikap toleransi, adanya konsesus, aadanya tantangan dari luar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masalah Pokok Kehidupan Manusia menurut C. Kluckhonh

KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR

Prasangka , Diskriminasi dan Etnosentrisme