Faktor Kematian & Faktor Kelahiran



Nama    : Nissaa Arifiani
Kelas     : 1KA20
NPM      : 15116453


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu daerah atau negara.


     A.  Faktor kematian (Mortalitas)
     Mortalitas merupakan angka yang menunjukan banyaknya penduduk yang meninggal per-tahun di daerah tertentu. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian. Jika dalam suatu masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayinya akan tinggi. Jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam 1 tahun, dengan kriteria sebagai berikut:

-       Diatas 20 berarti angka kematiannya tingg.i
-       10-20 berarti angka kematiannya sedang.
-       Dibawah 10 berarti angka kematinnya rendah.
     Tingkat motalitas disetiap daerah atau negara berbeda-beda tergantung
     beberapa faktor. Ada 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya mortalitas.Pro mortalitas merupakan faktor pendukung mortalitas yang dapat meningkatkan jumlah kematian. Faktor-faktor yang termasuk dalam pro mortalitas:

·         Tingkat kesehatan masyarakat yang buruk.
·         Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang kurang  memadai.
·         Bencana alam.
·         Adanya penyebaran penyakit menular/endemik.
·         Rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan    lingkungan.
·         Kecelakaan Lalu lintas.

Anti mortalitas merupakan faktor yang bertentangan dengan mortalitas dan dapat memperlambat laju kematian. Faktor-faktor yang termasuk dalam anti mortalitas:

·         Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai.
·         Tingkat kesejahteraan/pendapatan yang tinggi.
·         Obat-obatan yang murah.
·         Lingkungan yang bersih dan sehat.
·         Adanya program-program penyuluhan kesehatan keluarga/masyarakat.

     B.  Faktor kelahiran (Natalitas)
       Kelahiran dalam pengertian demografi natalitas kemampuan wanita untuk melahirkan, yang mencerminkan jumlsh bayi yang dilahirkan. Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebegai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut angka kelahiran kasar, dengan kreteria sebagai berikut :
-       Diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi
-       Antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang
-       Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah
         Tingkat Natalitas disetiap daerah atau negara berbeda-beda tergantung                  beberapa faktor. Ada 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya Natatalitas. 
                    Faktor pendorong kelahiran (Pro Natalisa):

·         Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila  terlambat kawin keluarga akan malu.
·         Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk  membantu orang tua.
·         Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
·         Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-  laki,sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan  ingin mempunyai anak lagi.

Faktor penghambat kelahiran (Anti Natalisa):
·         Adanya program KB (keluarga berencana)
 Yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·         Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita  minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal  berusia 19 tahun.
·         Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam  memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai  negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai  anak ke-2.
·        Penundaan kawin sampai selesai pendidikan akan  memperoleh pekerjaan.

    C.  Faktor Migrasi
        Migrasi merupakan perpindahan penduduk yang dipengaruhi oleh suatu faktor penarik dan faktor pendorong. Yang dimkasud faktor penarik adalah faktor tertentu yang membuat sekumpulan masyarakat tertarik untuk berpindah ke wilayah yang lain. Sedangkan faktor pendorong adalah faktor yangmemaksa atau mendorong masyarakat untuk pindah dari tempat semula. Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi  sebagai berikut:

·         Faktor ekonomi yaitu ingin memperoleh kesejahteraan yang lebih       baik di tempat baru yang lebih menggiurkan dibandingan tempat           yang tengah ditinggali,sehingga menarik perhatian untuk melakukan   migrasi.
·         Faktor pendidikan yaitu migrasi yang terjadi karena ingin                   melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lokasi                 perguruan tinggi biasanya terpusat disuatu wilayah tertentu,                 khususnya perkotaan.
·         Faktor pekerjaan yaitu migrasi yang terjadi karena penugasan yang   diberikan oleh pemimpin tempatnya bekerja.
·         Faktor keselamatan yaitu daerah yang sering dilanda bencana           alam seperti banjir, tanah longsor dan bencana-bencana lainnya. Hal   itu menyebabkan banyak penduduk ditempat tersebut yang                 bermigrasi ketempat lain yang bebas dari gangguan bencana alam.
·         Faktor keamanan yaitu migrasi yang terjadi akbat adanya gangguan   keamanan ditempat mereka sebelumnya.
·         Faktor politik yaitu migrasi yang terjadi karena adanya perbedaan       politik diantara warga masyarakat.
·         Faktor agama yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama       sehingga sebagian penduduk merasa kurang bebas menjalankan         ajaran agamanya.
·         Faktor sosial yaitu migrasi yang terjadi karena adanya tekanan-         tekanan sosial dari masyarakat terhadap seseorang sehingga ia           bermigrasi.

Faktor kepentingan pembangunan yaitu migrasi yang terjadi karena suatu dareah permukiman penduduk terkena proyek pembangunan seperti pembuatan tol cipularang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masalah Pokok Kehidupan Manusia menurut C. Kluckhonh

KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR

Prasangka , Diskriminasi dan Etnosentrisme