MASALAH PENDUDUK & WARGA NEGARA
Penduduk adalah sekelompok manusia dalam jumlah besar
yang menempati suatu wilayah negara tertentu. Permasalahan
kependudukan yang dihadapi Indonesia saat ini dan masa yang akan datang yaitu
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, persebaran penduduk antarpulau dan
wilayah yang tidak merata, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan
(banyaknya penduduk usia muda), arus urbanisasi yang tinggi.
Contoh masalah kependudukan :
-
Jumlah
Pendudukan Tidak Merata : jumlah penduduk yang banyak
sehingga akan menyebabkan pemerintah dalam
melakukan
survei akan menjadi kesulitan. Data jumlah
penduduk selalu
tidak sesuai dengan jumlah yang ada, karena
memang sulit
mendata jumlah penduduk, karena itu setiap
5 tahun sekali
melakukan Sensus.
-
Rendahnya
Harapan Hidup : karena sulitnya untuk mencari pekerjaan ,
sehingga akan mempersulit untuk memenuhi
kebutuhan
hidup.
Kemiskinan semakin meningkat, Rendahnya angka
harapan hidup
dan menjadikan semakin sulit dan harus
mendata kembali
jumlah penduduk yang terbaru untuk di
tampilkan
kepada masyarakat lainnya.
-
Tingginya
Angka Kematian Bayi : Kematian bayi yang meningkat bisa
disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena
orang tua yang
tidak sanggup untuk ememnuhi kebutuhan si
bayi, bisa juga
karena tingginya angka penyakit terhadap
bayi.
Masalah Individual , Keluarga , dan
Masyarakat
Individual
individual dalam bahasa latin individu yang berasal dari kata individum, yang artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan diveded. Yang artinya tidak berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi atau kesatuan
individual dalam bahasa latin individu yang berasal dari kata individum, yang artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan diveded. Yang artinya tidak berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi atau kesatuan
Keluarga
Keluarga adalah suatu kelompok yang
terdiri dari beberapa individu yang terikat dengan adanya hubungan perkawinan
atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak biasanya disebut
dengan keluar inti . keluarga ini memiliki fungsi dimana individu-individu itu
pada dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya, serta keamanan
dalam hidupnya.
Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Umumnya, masyarakat adalah kumpulan dari penduduk yang menjalani kehidupan sosial di suatu wilayah.
Contoh masalah :Beberapa faktor
terjadinya masalah yaitu agama, tata krama
Pelindungan, keharmonisan, sosialisasi dan pendidikan.
-
Agama
: sikap masyarakat atau sekelompok
beberapa manusia
terhadap kekuasaan dan kekuatan mutlak yang
diyakini
untuk
berperan menentukan kepentingan nasib sekelompok
mansuia
itu sendiri. Pada zaman ini banyak manusia yang
mudah dipengaruhi disebabkan perbedaan
agama
-
Tata
Krama : Tata krama atau sopan santun aturan yang berlaku dalam
kehidupan atau pergaulan di masyarakat,
yang sudah turun
temurun. Di sini orang tua punya peranan
yang penting,
karena tuntunan atau panutan dari
anak-anaknya. Saat ini
orang tua sering menemui hambatan, adanya
pandangan
dari generasi muda, bahwa nasehat orang tua
sudah tidak
sesuai lagi dengan keadaan masa sekarang.
Anggapan
anggapa seperti itu sungguh memprihatinkan,
karena
mudah terjerumus hal-hal buruk.
Masalah
hubungan warga negara & negara masalah pelapisan sosial
Pelapisan sosial adalah golongan
manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat keseluruhan. Di dalam
masyarakat manapun, pelapisan sosial selalu ada.
Contoh masalah hubungan warga negara
& negara :
yang sama.
Contoh masalah pelapisan sosial :
Kasus
Ade Irma misalnya, setelah2 tahun memperjuangkan haknya mendapatkan pelayanan kesehatan, oleh Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo baru bisa menerimanya. Walupun keberhasilannya
itu, harus dibayar mahal dengan nyawanya yang ridak
tertolong. Ad
Masalah masyarakat perkotaan &
masyarakat pedesaan
Masyarakat Perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat perdesaan. Perhatikan masyarakat perkotaan tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat perkotaan sudah memandang kubutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa adanya. Hai ini disebabkan karena pengaruh pandangan warga kota sekitarnya. Misalnya dalam hal menghidang makanan, yang diutamakan adalah bahwa makanan yang dihidangkan tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Demikian pula masalah pakaian masyarakat kota memandang pakaian pun sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yang dipakai merupakan perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai. Di Kota besar terdapat banyak pekerjaan-pekerjaan yang menuntut keahlian khusus, misalnya : Arsitektur, Insinyur mesin, sarjalan politik, pemegang buku dsb. Tetapi ada juga pekerjaan-pekerjaan yang menekankan kemampuan tenaga kasar saja.seperti: kuli bangunan dan tukang becak. Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota seseorang memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Dari uraian tersebut maka terdapat ciri-ciri masyarakat perkotaan sebagai berikut :
-
Kehidupan
keagamaan berkurang dibandingkan kehidupan keagamaan di desa.
-
Orang kota
pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang
lain(individu).
- Pembagian
kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas yang
nyata.
-
Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada
warga desa.
- Interaksi
yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor
pribadi.
-
Pembagian
waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu.
-
Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat perdesaan merupakan suatu
kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Masyarakat perdesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat
kuat hakekatnya. Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa
masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di perdesaan dengan mata pencarian
yang bersifat agraris. Tetapi sebenarnya ketenangan masyarakat pedesaan itu
hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu, diistilahkan dengan masyarakat
gemeinschaft (paguyuban). Dari uraian tersebut maka terdapat ciri-ciri
masyarakat pedesaan sebagai berikut :
- Mempunyai
pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
- Ada pertalian
perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
- Dalam
pekerjaan pun agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar
seperti : iklim, keadaan alam, dan kekayaan alam.
- Didalam masyarakat pedesaan di antar warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem
kehidupannya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
- Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
- Masyarakat
tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan
sebagainya.
Masalah
pertentangan sosial & Integrasi
Pertentangan
sosial
Pertentangan
sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor
sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat
dari perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat.
Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain:
-
Rasa iri
antara satu sama lain.
- Adanya rasa
tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh
orang lain.
- Adanya adu
domba diantaranya masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintah.
Contoh
masalah pertentangan sosial
Masalah
pertentangan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat adalah tawuran.
Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademi baik pelajar maupun mahasiswa,
namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu.
Tawuran ini terjadi akibat asanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan
antara satu sama lain. Namun ada juga yang teerjadi akibat masalah pribadi
seseorang. Biasana seseorang tersinggung atau perkataan atau berbuatan orang
lain meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya
dengan cara kekerasan salah satunya tawuran. Konflik (pertentangan) Diartikan
sebagai suatu proses sosial anatar dua orang atau lebih (kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain. Berikut adalah faktor-faktor
terjadinya konflik :
-
Perbedaan
individu.
-
Perbedaan
latar belakang kebudayaan.
-
Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok.
-
Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak.
Integrasi
Integrasi
merupakan suatu keadaan dimana kwlompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan
maypritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka
masing-masing. Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian diantara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Ada 2
faktor yang mendukung terjadinya integrasi :
-
Faktor
Internal : kesadaran diri sebagai mahluk sosial, tuntutan kebutuhan , jiwa dan
semangat gotong royong.
- Faktor
Eksteernal : tuntutan perkembangan zaman, persamaan budaya, terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, misi dan
tujuan, sikap toleransi, adanya konsesus, aadanya tantangan dari luar.
Komentar
Posting Komentar