Peranan Media Massa bagi Pemuda
Nama : Nissaa Arifiani
Kelas : 1KA20
NPM : 15116453
Peranan
Media Massa bagi Pemuda, Permasalahan pemuda & solusinya, Potensi pemuda
Indonesia dan cara mengaplikasikannya
Pengertian Media Massa
Media massa atau pers adalah suatu
istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis
media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan
terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat
ekonomi tinggi karea pilihan mereka yang terbatas. Beberapa peranan media massa
bagi pemuda menurut saya :
· Untuk pemahaman diri melalui orang lain, untuk
mempromosikan pendekatan-pendekatan alternative terhadap kegiatan
kemasyarakataan, bisa juga dijadikan hiburan dalam arti media massa dapat
menampilkan berbagai hiduran yang bis melepaskan rasa jenuh masyarakat.
· Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan,
sebagai penyedia informasi bagi pelajar, dapat membantu palajar dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya, untuk mendorong pelajar agar lebih aktif mencari
ilmu pengetahuan dan informasi, mempermudah dan mempercepat administrasi
pendidikan.
·
Sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan
berbagai informasi dan pembahasan mengenai moral dan etika serta hal-hal yang
bersifat religi kepada orang lain atau masyarakat luas, khususnya telivisi
dapat dijadikan alat untuk menampilkan nilai-nilai etika moralitas agama.
·
Dapat merubah kondiri psikologis seseorang untuk
selalu konsisten melakukan hal-hal yang bernilai positif .
Permasalahan pemuda dan solusinya :
- Problem dengan teman
Pemuda sering
dipusingkan dengan teman-temannya sendiri. Disatu pihak mereka sangat butuh
teman untuk jadi teman curhat, ketawa ketiwi, rame bereng, main, dalam
pergaulan atau jadi kebanggaan tersendiri kalau bisa bergabung dengan
teman-temannya, tapi dilain pihak, teman-teman yang bisa jadi persoalan ketika
mulai ada ketidaksamaan yang sulit dijembati tanpa menipu diri.
- Problem akademik
Setiap pemuda
pasti ingin naik kelas, bahkan kalau bisa jadi juara. Tapi tidak mudah dapat
nilai baik, selain pelajarannya sulit, disiplin diri lebih sulit lagi. Belum
lagi kalau banyak tugas kelompok dan tugas pratikum bagi yang sudah SMU atau
kuliah. Kompetisi di sekolah, bisa menjadi motivator namun ada yang
menganggapnya sebagai ancaman.
- Problem dengan orang tua dan anggota keluarga lain
Generation gap
membuat komunikasi dengan anak dengan orang tua yang sering on off bahkan
kurang nyambung. Beberapa perspektif, beda pendapat, bedan kesenangan, beda
kebiasaan, dsb. Selain itu, pemuda sering bersitegang dengan orang tua, merasa
kurang dimengerti dan terpaksa nurut karena takut. Belum lagi jika orang tua
atau anggota keluarga lain yang serumah mengalami masalah berat sampai
berpengaruh pada anggota lain.
- Problem diri sendiri
Pemuda sering
bingung pada diri sendiri. Keinginan banyak, realisasi kurang. Pemuda juga
sering berkata “kenapa kok aku beda dengan dia?” “kenapa sih aku berubah-ubah?
Kenapa emosiku tidak stabil?” dan masih banyak masalah persoalan yang berakar
dalam diri .
Beberapa solusi untuk mengahadapi permasalahan pemuda :
- Berdiskusi denga orang yang tepat.
Teman tidak
selalu pihak yang tepat, apalagi jika hanya mengkonfirmasi hal-hal yang hanya
ingin di dengar, teman seperti ini, hanya menambah pikiran dan beban emosional,
tapi belum punya solusi. Carilah orang yang mungkin saja punya pendapat dan
jalan pikiran yang berbeda. Perbedaan itu membuat otak berpikir kritis dalam
membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh gambaran yang
obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi.cara ini membantu menentukan tindakan
apa yang sebaiknya dilakukan. Hanya, ada catatan yang penting, bahwa pola ini
efektif membawa hasil jika ada kerendahan hati untuk mau mengakui dan bisa
melihat sikap atau tindakan diri sendiri yang menyebabkan terjadinya masalah.
Sikap defensive, membuat apapun saran dan tawaran solusi, mental, sabaliknya,
sikap defensive, baik itu berupa keengganan menerima kritik, malu kalau
keliahatan kurangnya. Sehingga menutup diri atau diam-diam saja seolah tisak
terjadi apa-apa, membuat masalah tidak selesai, meski dengan berlalunya waktu.
Waktu tidak menyelesaikan masalah.
- Lakukan tanggung jawab kita.
Tanggung jawab
harian kita, adalah obat mujarab bagi setiap persoalan. Tanpa kegiatan, energy
struck, pikiran buntu, emosi membludak, kecemasan meningkat, kecurigaan dan
pikiran negatif bertambah. Jadi, apa yang harus dilakukan, lakukanlah sebaik
mungkin, seoptimal mungkin, bukan demi orang lain, tapi itu adalah anak tangga
menuju jalan keluar dan kunci memelihara stamina mental serta memberikan therapeutic effect. Jadi, jangan hindari
apalagi hentikan kegiatan yang jadi tugas kita denga dalih “sedang tidak mood”.
- Jalani hobi dan kegiatan positif.
Seperti uraian
di atas, menekuni hobi adalah kegiatan nurturing our soul. Melepaskan tekanan,
mengelolah emosi dan menenangkan batin. Kita bisa berdialog dengan diri sendiri
dan bahkan mendengarkan petunjuk bijak Tuhan, justru saat asik mengerjakan
hobi.
- Berinisatif untuk mencari solusi.
Bergerak dan
mengusahakan sekecil apapun tindakan, akan membawa perbedaan besar. Meskipun
usahanya mentok bukan berarti gagal, malah memberi pengetahuan baru bahwa perlu
cara lain untuk melangkah selanjutnya.
- Merubah kebiasaan.
Tanpa sadar,
banyak dari kebiasaan dan rutinitas yang malah memacetkan pertumbuhan
kedewasaan dan penemuan diri. Rutinitas memang membuat nyaman, tapi jika tidak
sehat kalu kita takut merubah kebiasaan hanya karena takut kehilangan
kenyamanan atau cemas menghadapi ketidakpastian dari sesuatu yang baru.
- Berhenti meracuni diri sendiri.
Banyak orang
yang ketika sednag emosioanl, punya kebiasaan meracuni diri sendiri. Merokok,
minum, narkoba, bahkan overakting atau malah tidak mau makan sama sekali,
adalah tindakan meracuni diri. Tidak hanya itum entertaining asumsi buruk,
kecurigaan terhadap orang lain, berfikir negative tentang diri sendiri,
memendam marah, sakit hati, sedih, benci dan iri, adalah bentuk lain dari
meracuni diri. Berbagai hal itu perlu dikelola dan dibuang dengan cara yang
tepat dan sehat, supaya tidak berdampak negative buat diri sendiri maupun
orang-orang disekeliling kita. Istilah kerennya, GIGO – garbage in, gerbage out. Kalau buruk, pikiran buruk akan
menghasilkan tindakan buruk, tindakan buruk akan menghasilkan reaksi buruk dari
sekeliling. Mulailah bertindak selektif, kalau tidak positif-ya untuk apa
dilakukan kalau nantinya hanya merugikan diri sendiri, apalagi orang lain.
- Berpikir positif.
Prinsip yang harus
diyakini, bahwa selama hidupnya, manusia pasti emnghadapi masalah karena dari
masalah kita belajar menjadi bijak, pandai dan dewasa. Jadi, krisis dan masalah
bukanlah akhir dari segalanya, tapi awal dari perjalanan, bekal dalam menempuh
petualangan hidup. Carilah segi positif dari masalah yang sedang dihadapi,
pasti adamanfaat di balik semua ini. Orang mengatakan “blessing in disguise”.
Potensi Diri
Potensi
diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam
dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan
sarana yang memadai.
Potensi pemuda Indonesia dan cara mengaplikasikannya.
Potensi pemuda Indonesia banyak sekali bahkan tak
terhitung mulai dari yang biasa sampai yang luar biasa. Menurut saya cara
mengaplikasikan potensi diri pemuda dengan menyediakan media dan wadah yang
mudah didapatkan. seperti pontensi saya mungkin potensi saya terjun langsung
dalam bisnis, seperti bisnis online yaitu menjual make-up dan baju.
Komentar
Posting Komentar